KULIAH IMAN 2

Just another WordPress.com weblog

10 Alasan mengapa saya percaya bahawa Alkitab

 

<!–[if !vml]–><!–[endif]–> <!–[if !vml]–>

<!–[endif]–>

10 Alasan mengapa saya percaya bahawa Alkitab adalah Firman Tuhan

Petrus1:12. ”Kerana itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.”

 

Pengenalan

Bukti 1: Masuk Akal

Bukti 2: Isi Yang Menakjubkan

Bukti 3: Kesempurnaan Yang Unik

Bukti 4: Ajarannya Yang Tak Ada Bandingannya

Bukti 5: Daya Tariknya Yang Abadi

Bukti 6: Ketepatan Ilmiahnya

Bukti 7: Nubuatnya Yang Digenapi

Bukti 8: Pemeliharaanya Yang Ajaib

Bukti 9 Kuasanya Yang Mengubahkan

Bukti 10: Isinya Yang Berpusatkan Kepada Kristus

Penutup

 

PENGENALAN

Apakah Alkitab Itu Firman Tuhan?

Memang Alkitab menyatakan demikian. Dari awal sampai akhirnya, Kitab Suci mengatakan bahawa Tuhan adalah pengarangnya. Berulang kali ditegaskan bahawa meskipun tangan yang menulis adalah tangan manusia, namun kata-katanya diberikan oleh Tuhan. Dari waktu ke waktu sumber beritanya yang sangat unik ditekankan kembali. Tak pernah disebutkan bahawa sumber penulisan Alkitab berasal dari manusia.Kalau begitu bagaimana? Dapatkah kita membuktikan bahawa hal ini benar?

Jawabannya: dapat, kerana Tuhan telah memberikan banyak bukti yang tidak dapat disangkal. Ada banyak, bahkan berlimpah-limpah bukti yang membenarkan pernyataan itu. Dari segala sudut pandang penyelidikan, kita menjumpai cukup banyak bukti yang menguatkan pendapat tersebut. Kalau kita mempertimbangkan bukti-bukti itu dengan jujur, mau tidak mau kita menjadi yakin bahawa “Kitab Suci merupakan tulisan yang diilhamkan Tuhan”.

Alkitab juga tidak takut terhadap penyelidikan. Alkitab malahan mengundang dan menentang orang untuk menyelidikinya secara terinci. Kerana semakin cermat diselidiki, semakin nyata kebenarannya . . . bahawa Alkitab adalah firman Tuhan yang hidup.

Dan kalau hal ini benar, maka Kitab ini jauh lebih unggul daripada semua buku yang ada di dunia ini yang bermilion-milion jumlahnya. Apakah ada sesuatu yang lebih penting selain mengenal pesan Tuhan bagi umat manusia dan bagi Anda? Anda tidak dapat mengabaikan begitu saja Kitab seperti itu. Kalau kita mengabaikannya, bererti kita mendatangkan malapetaka yang mengerikan bagi jiwa kita. Bagaimana mungkin Anda dapat jujur terhadap diri sendiri dengan tidak mengakui Kitab ini sebagai objek penyelidikan utama dalam hidup Anda?

 Kami mengundang Anda untuk memperhatikan beberapa bukti yang akan dijelaskan seperti dibawah:

 

1. Masuk Akal

Pastilah masuk akal bila kita percaya bahawa Tuhan memberikan kepada kita sebuah Kitab. Kita adalah makhluk ciptaan-Nya dan Ia mempunyai rencana bagi kita. Adakah jalan yang lebih baik bagi Tuhan untuk menyampaikan kehendak-Nya bagi kita, kalau bukan melalui sebuah buku?

Mari kita mulai dengan Tuhan. Kita mengatakan bahawa Tuhan itu ada, tetapi bagaimana kita mengetahuinya? Sederhana saja, kerana kita melihat hasil pekerjaan-Nya di sekitar kita, di bawah kita, dan di atas kita. Kita hidup di dalam alam semesta ciptaan Tuhan yang besar dan tak terukur, yang sangat luas namun bagian bahagiannya sangat kecil tak terukur, sehingga tidak mungkin kita mengetahui tingginya dan dalamnya, meskipun kita memakai teleskop dan mikroskop yang paling kuat sekalipun.

Anda tahu bahawa di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Setiap akibat ada sebabnya. Misalnya, perhatikan jam tangan yang kita pakai. Benda ini sangat berguna. Hidup Anda pasti kacau, kalau jarum jarum itu tidak terus-menerus menunjukkan waktu kepada kita. Tetapi jam tangan tidak tumbuh pada pohon. Dari manakah asalnya jam tangan Anda? Tentu saja setiap orang tahu, bahwa ada serangkaian tahapan yang harus dilalui sebelum jam tangan itu terbentuk. Mula-mula lsemasa perencanaan¬nya, lalu buruh tambang mengambil logamnya dari pertambangan, kemudian sampai ke tangan para pekerja yang terlatih, sesudah itu ke tangan pedagang, dibawa oleh kapal dan akhirnya sampai di toko jam dan kita membelinya dari toko itu.

Dunia kita ini penuh dengan banyak makhluk dan benda. Sebagai contoh yang jelas, lihat saja bumi kita sendiri. Planet bumi mengitari matahari sambil menyerap terangnya, panasnya, dan sinarnya yang berkelimpahan. Di bahagian yang lain, bulan juga berputar. Kita tahu bahawa bumi kita kaya dengan minyak bumi dan bahan mineral. Pada permukaannya tumbuh seperempat juta macam tanaman. Banyak jenis ikan terdapat dalam lautan, bermacam-macam burung berterbangan dan berkicau di udara. Segala sesuatu diatur oleh hukum alam yang melakukan tugasnya secara diam-diam, tetapi tanpa ada kesalahan. Sekarang jujurlah terhadap saya. Bukankah adanya planet bumi yang besar ini menunjukkan bahawa ada sesuatu disebalik semuanya ini, iaitu Tuhan Yang Mahabijaksana dan Yang Mahakuasa untuk menciptakan semua ini?

Atau perhatikanlah sebuah ciptaan. Kebetulan saya sedang mengetik masalah ini pada sebuah mesin cetak. Di depan saya terpampang serentetan tuts mesin cetak. Pada waktu saya menekan sebuah tuts itu, ada sebuah tangkai yang panjang meloncat ke luar dari tengah-tengah mesin cetak itu dan mencetak sebuah huruf di atas kertas. Nah, bukankah tidak sukar untuk melihat desain dari mesin cetak itu! Seseorang sudah banyak berfikir, membuat konsep, dan menghadapi banyak kesulitan untuk membuat mesin cetak ini. Sama sekali tidak mungkin bahawa mesin cetak itu tiba-tiba terjadi begitu saja. Semuanya itu sudah direncana terlebih dahulu.

Sekarang lihatlah sekeliling Anda. Ambillah salah satu benda dalam alam semesta yang diciptakan Tuhan ini, dan Anda akan menjumpai bahawa benda itu telah didcipta dengan sangat teliti dan ajaib. Kita ambil sehelai bulu yang jatuh dari sayap seekor burung. Perhatikan baik-baik bulu itu, indah dan simetris, bukan? Tahukah Anda bahawa bulu burung adalah struktur yang paling kuat di dunia dalam hubungannya dengan beratnya. Susunan sayap itu terdiri dari serat-serat yang halus yang terjalin sedemikian rumitnya sehingga tidak dapat ditembusi udara dan warnanya pun sangat indah. Bulu itu selalu dalam keadaan berminyak sehingga lentur dan kuat. Dan tentu saja burung itu hanya mencabut satu bulunya setiap kali, tidak mencabut bulu kedua sebelum bulu yang baru tumbuh kembali. Akibatnya, burung itu selalu dapat terbang.

Saya mengatakan bahawa Tuhan itu ada! Tuhan Yang Mahabesar, Yang Mahabijak, dan Yang Mahakuasa, yang bertanggungjawab atas alam semesta kita yang sangat luas dan sangat rumit ini. Tanpa dibesar-besarkan, ada berjuta juta bukti tentang keberadaan-Nya, kecekapan-Nya, dan kuasa-Nya.

Sekarang mari kita berbicara tentang manusia. Kita juga adalah makhluk-makhluk yang diciptakan sesuai dengan kehendak Tuhan. Dia sendirilah yang bertanggungjawab atas keberadaan umat manusia. Mula-mula Ia menciptakan tempat untuk kita hidup, kemudian Ia menciptakan manusia. Ia membuat lapisan udara dan menurut para ahli, lapisan udara di bumi kita ini tebalnya 100 mil. Lapisan udara ini sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen, dan Anda tahu bahawa zat-zat itulah justeru yang diperlukan oleh paru-paru kita.

Kemudian diciptakan air; air ada di mana-mana, dan kita tidak dapat hidup lama tanpa air. Di permukaan bumi ada lapisan tanah, dan dari tanah ini dihasilkan bermacam-macam makanan berkelimpahan yang merupakan keperluan lain untuk hidup. Apakah Anda mengerti apa yang saya maksudkan? Bumi ini memang sengaja diciptakan untuk kita. Tubuh kita pun merupakan misteri dan desain/ciptaan yang ajaib. Kita mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar. Kita mempunyai tangan-tangan . . . renungkanlah itu semua! Mengapa setiap kali kita melihat pada tangan kita, kita harus menundukkan kepala, mengucap syukur, dan menyembah Pencipta dari tangan-tangan kita? Sebab tanpa tangan, manusia hanyalah sebuah boneka kaku.

Tetapi perlukah saya melanjutkan pembicaraan ini? Ada Tuhan Yang Mahabesar yang dengan teliti telah menciptakan alam semesta ini. Manusia adalah merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi darjatnya. Tetapi, inilah arah pembicaraan kita, bahawa Tuhan menciptakan manusia dengan satu tujuan! Kita bukanlah makhluk buta yang diciptakan secara kebetulan. Kita diciptakan sesuai dengan rencana Tuhan dan Tuhan mempunyai suatu rencana untuk kita. Jadi, yang menjadi pertanyaan utama ialah bagaimana saya dapat mengetahui rencana Tuhan untuk hidup saya?

 Dengan kesanggupan saya sendiri, saya tidak dapat mengetahuinya. Saya hanya dapat mengetahuinya bila Tuhan berkenan menyatakannya kepada saya. Tetapi saya yakin akan kasih Tuhan terhadap saya dan Ia menaruh perhatian terhadap diri saya kerana hal ini sudah dinyatakan-Nya dengan jelas sekali pada waktu Ia mengaruniakan Anak-Nya kepada kita. Maka dengan segala hormat saya mengatakan, jika saya ingin mengetahui kehendak dan rencana Allah bagi hidup saya, maka itu adalah kewajiban Tuhan untuk menyatakannya kepada saya.

 Bagaimana Tuhan melakukan hal itu? Apakah Tuhan akan menulis kehendak-Nya di langit yang cerah sehingga saya dapat selalu membacanya? Apakah Tuhan akan menyuruh bintang-bintang mengeja kehendak-Nya kepada kita setiap malam? Apakah Tuhan akan terus mengisi gelombang-gelombang udara dengan suatu siaran-siaran berita terus-menerus dari stesen radio di surga sehingga saya dapat mengawal radio di bumi dan mendengar suara Tuhan berbicara kepada saya? Tuhan bisa saja memakai cara-cara mana pun dari cara-cara di atas dalam menyampaikan kehendak dan maksud-Nya, namun demikian Tuhan tidak melakukannya.

 Namun, Tuhan telah memilih jalan yang terbaik. Ia telah menyebabkan ditulisnya sebuah Kitab. Kitab ini berisi tentang hikmat-hikmat surgawi dan penyataan Tuhan. Kitab ini lengkap tanpa kekurangan sesuatu pun.

Kitab itu memberi ilham pada jiwa kita dan memberi petunjuk kepada akal kita. Kitab ini mudah dimengerti orang sederhana dan menarik bagi orang yang bijaksana. Kitab ini merupakan Rajanya dari semua buku. Ini adalah Kitab Tuhan. Dan kita dapat memilikinya, memegangnya, menyimpan isinya di dalam hati kita. Kita dapat membacanya kapan/bila-bila sahaja dan selama waktu yang kita inginkan. Kita dapat mempelajarinya, mengasihinya, dan menangisinya. Kitab itu milik kita . . . Tuhan sudah memberikannya kepada kita . . . untuk selama-lamanya.

 

2. Isinya yang Menghairankan!

Cara bagaimana Alkitab menjadi sebuah buku merupakan suatu keajaiban!

 Setiap orang mengetahui bahawa Alkitab terdiri dari 66 buku. Tetapi apakah Anda tahu tentang 40 pengarang berbeza-beza. yang telah menulisnya? Mereka menulis sendiri-sendiri, hampir-hampir tidak mengetahui bahagian yang ditulis orang lain. Selanjutnya; Alkitab ditulis dalam kurun waktu lima belas abad, dalam tiga bahasa dan di tiga benua yang berlainan. Namun demikian, sementara kita menyelidiki Kitab itu sekarang, Kitab itu hanya satu saja bukan enam puluh enam. Pokoknya hanya satu, isinya saling berpautan, berkembang menuju satu kebenaran.

Untuk melihat pentingnya argumentasi ini, marilah kita ambil satu contoh. Misalnya, Anda sedang berusaha membuat satu buku yang terdiri dari bermacam-macam buku kesusasteraan yang ditulis sejak abad pertama, pada masa agama Kristen baru berkembang. Ambillah bahan-bahan Anda dari tulisan-tulisan papirus kuno, karya-karya pujangga Mesir kuno, karangan-karangan para ahli filsafat/pemikir, buku-buku tentang kebijaksanaan kuno dari Timur atau buku apa sahaja yang Anda pilih. Dari setiap abad, ambillah beberapa jenis buku. Pilihlah bahan-bahan yang mewakili golongan dari pelbagai lapisan masyarakat: pedagang, buruh, pendeta, dan petani. Kumpulkanlah semuanya dan jilidlah menjadi satu buku. Sekarang buku apakah yang Anda perolehi? Bukankah itu suatu buku yang isinya paling menggelikan, bertentangan, dan campur aduk yang pernah Anda lihat?

Sebaliknya, Alkitab, walaupun cara penyusunannya sama, namun hasilnya sangat berbeza! Segala sesuatu tentang susunannya saling menunjang kesatuan Kitab itu. Tidak ada alasan mengapa Alkitab harus satu buku. Tetapi nyatanya memang demikian. Orang yang menyelidikinya dengan jujur tidak akan meragukannya, jika ia mahu menyediakan waktu untuk menyelidikinya.

 Para penulis Kitab Suci ini hampir-hampir tidak mempunyai kesamaan. Lihatlah pada kualifikasi mengarang mereka yang berbeza-beza. Sementara Musa mungkin seorang terpelajar, lulusan lembaga pendidikan yang terbaik di Mesir, Petrus sama sekali bukan seorang pengarang. Ia seorang nelayan, dan tidak ada catatan yang menunjukkan bahawa Petrus adalah seorang yang berpendidikan. Namun tulisan kedua orang itu penuh dengan hikmat Tuhan.

 Amos seorang gembala, Yosua seorang general, Nehemia seorang juru minuman. Ada beberapa lagi seperti Perdana Menteri Daniel, Doktor Lukas, dan Raja Salomo, yang mungkin memiliki bakat alamiah untuk mengarang. Tetapi kebanyakan di antara mereka sama sekali tidak mempunyai bakat mengarang, namun secara sempurna orang-orang ini telah menggenapi tugasnya ikut ambil bahagian dalam mengarang buku yang unik ini. Yang menjadi pertanyaan ialah, “Bagaimana mungkin?” , .

Hanya ada satu jawapan yang memuaskan. Dengan menggunakan kecekapan orang-orang ini, atau mengatasi ketidakmampuan mereka, Tuhan berbicara melalui mereka, dan menyebabkan mereka dapat menulis Kitab Suci itu sesuai dengan rencana-Nya yang ilahi.

 Saya ingin Anda memperhatikan juga bahawa Alkitab itu ditulis pada waktu dan keadaan yang berbeza-beza(teori mengatakan kalau ianya dituliskan pada masa yang agak sama maka merupakan kemungkinan bahawa ianya tiruan). Musa menulis 5 buku pertama dari Perjanjian Lama (pentateuh) ketika ia berada sendirian di padang gurun. Yeremia menulis dalam sebuah penjara bawah tanah yang lembab. Mazmur-mazmur indah dari Daud pasti ditulis di lereng bukit, sementara ia menggembalakan domba-dombanya. Yang lainnya menulis pada waktu berperang. Paulus menulis banyak suratnya, ketika ia dipenjarakan. Doktor Lukas kelihatannya menulis dalam semacam buku catatan harian. Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, menulis di Pulau Patmos yang berbatu-batu.

Dan walaupun demikian . . . asal mula yang berbeza-beza ini kelihatannya tidak membuat perbezaan sedikit pun pada berita-berita yang dituliskan. Setiap bahagian sesuai pada tempatnya. Setiap bahagian memberi sokongan pada keharmonian Kitab ini secara keseluruhan.

Waktunya juga berbeza-beza. Beberapa buku ditulis pada suasana berbahaya, beberapa ditulis dalam keadaan yang damai. Pada zaman Daud menulis, ada banyak peperangan. Salomo menulis pada masa pemerintahannya yang damai. Banyak nabi menulis dalam keadaan sedih dan putus asa. Tetapi tidak satu pun dari keadaan-keadaan ini yang mengurangi kesatuan dari Kitab ini. Hanya ada satu sistem doktrin, satu jalan keselamatan, dan satu hukum iman. Tuhan telah mengambil benang-benang waktu dan keadaan yang berbeza-beza itu, dan dengan cekap menenunnya menjadi sebuah permadani kebenaran demi pertumbuhan rohani kita.

Pernahkah Anda menyaksikan sebuah pagelaran orkestra simfoni? Di hadapan Anda seluruh pemain muzik itu sudah siap untuk memainkan alat musiknya. Kemudian pemimpin muzik itu mengangkat tongkat kecilnya dan orkestra simfoni itu mulai memperdengarkan suaranya. Biola-biola memainkan peranan dengan indahnya dan diiringi oleh suara cello. Pada saat yang tepat kita dengar suara klarinet, suling-suling, dan tambur. Pada puncaknya menderumlah suara canang, dan mulailah simponi itu bermain secara penuh, masing-masing dengan alat musiknya saling menyumbangkan bunyinya sehingga menciptakan suatu kesatuan muzik yang sangat indah.

Kita tidak mempertanyakan bagaimana para pemain muzik itu bermain dengan harmonis yang indah dan bukan dengan suara sumbang. Kita tahu betul, bahawa sebelum simponi itu terjadi, ada peranan penggubah lagu yang telah merancang setiap bagian dari muzik itu dengan hati-hati dan penuh kecekapan. Demikian juga dengan Alkitab. Tuhan adalah Penggubah Yang Mahabesar dari Kitab Suci ini. Di dalam kurunnya waktu, Ia telah menggubah suatu simfoni kebenaran yang agung. Setiap pengarang melakukan bahagiannya sendiri, dan sementara masing-masing menulis buku-Nya, karya sastera yang agung sepanjang abad itu dihasilkan.

Saya ingin Anda mempertimbangkan juga bahawa bangsa Yahudi itu bukanlah orang-orang yang suka mengarang. Proses pendidikan mereka terjadi hampir semata-mata secara lisan. Bahkan sekarang pun penekanan lebih diberikan pada hafalan. Namun dengan mengatasi semua kesulitan ini Tuhan telah membuat 39 buku dari Perjanjian Lama melalui para pengarang Yahudi. Dan kemudian, pada zaman Perjanjian Baru, tidak ada seorang pun yang berani menambah atau mengurangi isi Kitab Suci itu (Perjanjian Lama). Tentu sahaja para murid pun tidak berani melakukan hal itu. Tetapi Roh Kudus bekerja lagi dalam orang-orang yang terpilih dan walaupun mereka tidak biasa menulis, mereka menjadi penulis-penulis dalam kitab Perjanjian Baru. Sungguh benar bahawa jalan Tuhan bukanlah jalan manusia.

 Kemudian terjadilah . . . satu Kitab. Karangannya sama sekali tidak dapat diterangkan secara manusiawi. Sungguh suatu keajaiban karya sastera dalam proses pembuatannya. Tetapi bila Anda ingat, bahawa hal ini dilakukan dalam perbuatan dan kebenaran firman Tuhan, maka segala hal yang aneh dan segala pertentangan hilang dengan sendirinya. Penulis kitab Ibrani menulis . . . “Setelah pada zaman dahulu Tuhan berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara . . .” (Ibrani 1:1).

 

3. Kesempurnaanya yang Unik

Ceritakan kepada saya, apakah ada sebuah buku lain di antara bermilion buku di dunia ini yang membicarakan pokok-pokok yang mahaluas seperti yang terdapat dalam Alkitab?

Tidak ada satu pokok penting pun dalam alam pemikiran manusia yang tidak dibahas secara benar di dalam Kitab ini. Segala sesuatu yang memang perlu diketahui, dibicarakan dengan terus terang. Tidak ada pokok-pokok yang diremehkan, dan tidak ada suatu persoalan penting pun yang dihilangkan. Pembahasannya tegas dan sopan. Tidak ada keragu-raguan dan tidak ada persoalan yang dapat menimbulkan pertengkaran. Jadi sekarang, bukankah Alkitab itu lebih unggul dari semua buku lain dalam segi ini?

 Mari kita ambil pokok yang penting mengenai asal mula terjadinya manusia. Memang benar bahawa para ilmuwan telah mengalami kemajuan pesat dalam mengumpulkan fakta-fakta, namun setiap ilmuwan yang jujur akan mengakui bahawa masih banyak hal yang tidak diketahuinya. Mereka mempunyai banyak teori, tetapi ini hanya merupakan teori belaka. Buku-buku pelajaran tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan yang kita pelajari dari buku-buku pelajaran banyak disisipi dengan ungkapan-ungkapan seperti “kita dapat menduga” atau “kelihatannya masuk akal” atau bahkan “kita tidak tahu”.

Tetapi Alkitab tidak berbicara seperti itu. Secara tegas dan dengan bahasa yang mudah dimengertikan, Kitab Suci menjelaskan kebenaran yang sederhana pada banyak pokok pembicaraan. Pernahkah Anda menyelidiki tentang kesederhanaan, tetapi juga kehebatannya dari ayat-ayat Alkitab yang bercerita tentang proses penciptaan? Seandainya kita ingin menulis kejadian-kejadian yang menghairankan ini, kita mungkin akan memerlukan lebih dari satu rim kertas untuk menjelaskannya. Tapi yang tertulis dalam kitab Kejadian justeru sebaliknya. Dalam beberapa baris kalimat, kisah tentang asal mula alam semesta ini diceritakan. Hari-hari penciptaan dihitung dengan jelas. Tidak ada satu pun yang dilupakan. Mengapa selama berabad-abad, orang-orang bijaksana merasa kagum akan kemampuan Alkitab untuk membicarakan begitu banyak hal dengan sedikit kata-kata.

 Sekarang jawablah pertanyaan ini kalau Anda dapat. Dari manakah datangnya keterangan yang terinci tentang penciptaan dunia atau penciptaan manusia itu? Tidak ada seorang saksi mata pun yang menceritakan tentang saat itu ketika Tuhan menciptakan alam semesta ini berserta dengan bintang-bintangnya. Tidak ada seorang wartawan pun yang menulis tentang batas antara benua yang kering dan lautan yang bergelombang atau asal mula terjadinya tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tidak ada seorang pun yang menyaksikan ketika Allah mengambil tanah liat dan dengan hikmat-Nya yang mahakuasa Ia membentuk tubuh manusia. Bagaimana para penulis Alkitab mengetahui kejadian-kejadian ini? Hanya ada satu jawapan . . . ini adalah Kitab Tuhan dan dia yang meninspirasikan tulisannya sendiri. 

Kemudian, Alkitab juga berbicara tentang tingkah laku manusia, kedudukannya, dan masalah kejahatan yang berhubungan dengan itu. Dengan sangat teliti penulis kitab Kejadian membicarakan kisah menyedihkan tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa. Tak satu hal pun yang disembunyikan, dan tidak ada yang ditutupi. Semua fakta ditulis sesuai dengan segala keburukannya. Tetapi tidak ada penjelasan lain yang pernah diberikan yang menerangkan begitu memuaskan tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa.

 Alkitab selanjutnya menjelaskan bermacam-macam persoalan yang bila tidak dapat dijelaskan tak dapat dimengerti oleh manusia. Pada halaman-halamannya, misteri dari pribadi Tuhan juga diajarkan. Kita membaca tentang sifat-sifat-Nya, perintah-Nya, kehendak-Nya, dan rencana-Nya yang kekal untuk alam semesta. Tidak ada buku lain yang berani membicarakan hal ini.

 Ciptaan Tuhan yang lain, seperti malaikat-malaikat, dibicarakan secara terbuka. Dikatakan bahawa jumlah malaikat itu banyak sekali, mereka bertugas menjaga takhta Allah, dan mereka mempunyai tugas-tugas tertentu bagi anak-anak Tuhan. Pernahkah Anda membaca sebuah buku yang outhentik/terbaru mengenai malaikat?

 Makhluk jahat juga dibicarakan secara terbuka, dan misteri dari Iblis dijawab dalam Kitab Suci. Kita mengetahui bahawa pada mulanya Lucifer adalah “Bintang Timur, Putra Fajar”, pengawal takhta Tuhan, tetapi kemudian ia menjadi Iblis, kerana ia jatuh dalam dosa yang mengerikan, iaitu melawan terhadap Tuhan Yang Mahatinggi. Kita juga membaca bahawa Iblis menguasai sejumlah besar setan yang melayaninya untuk menjalankan kehendaknya yang jahat. Alkitab juga menulis tentang nasib yang mengerikan yang akan dialami oleh musuh-musuh Tuhan.

 Namun Alkitab juga merupakan buku yang terbesar tentang moral dan etika di dunia ini. Berulang-ulang manusia dianjurkan untuk hidup dengan benar dan saleh. Memang di dunia ini ada banyak kitab suci lainnya. Setiap agama mempunyai satu kitab suci atau lebih. Tapi bila dibandingkan dengan Alkitab, kitab-kitab suci agama-agama yang lain itu kelihatannya masih mentah dan tidak berharga. Dalam segi etika, Alkitablah yang terbesar.

 Bahkan bila ditinjau dari sudut kesusasteraan, Alkitab adalah Kitab yang lengkap. Tidak ada buku lain yang mencakupi bermacam-macam karya sastera selain Alkitab. Di dalamnya ada kitab-kitab sejarah yang menarik dan jelas. Kitab-kitab yang berisi khotbah, isinya banyak mengandungi ajaran dan ilham. Kitab-kitab puisi yang memuaskan dan menghibur. Kitab-kitab lain termasuk biografi, drama, peribahasa, nubuatan, hukum, dan etika. Sekalipun demikian, kitab-kitab ini tidak saling melebihi satu sama lain. Dilihat dari segi kesusasteraan, Alkitablah yang terbaik.

 Alkitab juga berbicara tentang nubuatan-nubuatan. Secara pasti Alkitab menceritakan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada waktu mendatang. “Waktu” akan sampai ke akhirnya. Semua orang, baik tua muda, besar kecil, akan diadili kelak. Kutukan atas bumi akan dicabut, dan waktunya akan tiba bila kebenaran dan damai sejahtera akan memenuhi bumi, dan semua orang akan mengenal kebesaran Tuhan dari yang terkecil sampai kepada yang terbesar.

 Bangsa-bangsa bukan Yahudi akan ditentukan nasibnya. Pada suatu hari kelak, bangsa pilihan Tuhan akan menerima kemuliaan Tuhan. Jemaat, yang merupakan Tubuh Kristus akan memerintah bersama dengan Kristus. Iblis akan diikat. Kehendak Allah yang sempurna akan digenapi. Bukankah Anda dapat benar-benar melihat perbezaannya? Buku-buku duniawi hanya memberikan pandangan tentang apa yang terjadi sekarang. Tetapi Kitab Tuhan dengan mudah melihat segala sesuatu yang terjadi pada waktu lalu, sekarang, dan masa depan.

Banyak pokok penting lain diterangkan melalui Kitab Suci. Misalnya, tentang kekudusan Tuhan, dan najisnya dosa. Tetapi mungkin pokok yang paling besar yang ada di dalamnya ialah berita Injil, khabar baik tentang keselamatan yang ada di dalam Kristus. Sekali lagi Alkitab adalah buku yang tidak ada bandingannya. Tidak ada buku lain yang menyatakan keselamatan melalui kasih karunia.

 Ini adalah satu pokok pembicaraan yang hanya ditemukan dalam firman Tuhan. Anda tahu bahawa keselamatan tidak diperoleh berdasarkan pahala manusia ataupun jasa pribadi. Malahan keselamatan sama sekali tidak berdasarkan kebaikan manusia. Kita diselamatkan dengan sempurna kerana pengorbanan Seseorang – Ia menanggung semua dosa kita. Kita menerima kebenaran-Nya. Dan satu-satunya jalan keselamatan bagi kita hanyalah melalui iman. Ini semua bukanlah penemuan akal budi manusia, tetapi ini sungguh-sungguh merupakan penyataan Tuhan sendiri.

 

4. Ajarannya yang tiada bandingannya

 Anda boleh berharap bahawa ajaran-ajaran Kitab yang berasal dari Tuhan pasti isinya berbeda dengan buku biasa. Anda akan mendapatkan bahawa ajaran-ajaran ini bernilai sangat tinggi dan bermanfaat bagi manusia. Kitab itu tidak dapat disamakan dengan semua buku yang ada pada semua perpustakaan di dunia ini. Pada setiap halaman, ajaran-ajarannya memperlihatkan tanda-tanda dari hikmat Tuhan. Jangan takut, semua hal ini benar, apalagi tentang ajaran-ajaran Alkitab.

Hanya dengan membaca saja, Anda dapat membuktikan keunikan ajaran-ajaran Alkitab itu. Sering sewaktu Anda membacanya, seakan-akan perkataan itu begitu jelas ditujukan bagi Anda. Sewaktu Anda merenungkannya, Kitab itu seolah-olah hendak berbicara kepada Anda. Atau bila Anda berada dalam kesusahan, Kitab itu akan menghibur Anda. Anak-anak Tuhan selalu menemukan jawaban atas persoalan hidup, baik kecil maupun besar, dari halaman-halaman Kitab Suci.

 Dapatkah Anda membaca Mazmur 23 tanpa merasa terharu? Oh, berjuta juta hati manusia yang telah dihibur oleh Tuhan melalui firman-Nya yang ajaib ini. Ya, seluruh kitab Mazmur yang terdiri dari 150 pasal itu, semuanya diungkapkan dengan penuh perasaan kemanusiaan. Tidak ada emosinya, tidak ada pengalaman, tidak ada cita-cita kehidupan manusia yang terlebih hebat daripada apa yang dinyatakan dalam kitab itu. Siapakah, selain Tuhan yang dapat mengerti perasaan manusia yang paling dalam?

Atau renungkanlah ajaran-ajaran agung dari Khotbah di Bukit. Saudara, semua pemikiran ini bukanlah merupakan alasan manusia belaka. Ajaran-ajaran ini berasal dari Tuhan Yang Mahakudus dan Yang Mahabesar. Jika Anda seorang ahli logika, pelajarilah tuduhan-tuduhan yang sungguh-sungguh di dalam kitab Roma. Atau bersimpatilah dengan Rasul Paulus yang dalam perjalanannya telah menghadapi pencobaan-pencobaan dan kemenangan-kemenangan dalam kitab Kisah para Rasul. Bayangkanlah Rasul Paulus yang berada di penjara Romawi ketika ia menulis surat-surat kepada jemaat- jemaat Kristen yang isinya tetap aktual sepanjang jaman. Bacalah tentang Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, sementara ia masuk ke pintu waktu menuju awal dari keabadian. Ya, hal ini benar, bahawa ajaran-ajaran ini tidak ada bandingnya dengan ajaran lain.

Sementara Anda membaca, Anda mungkin tergugah oleh ketulusan hati para pengarangnya. Biasanya, buku-buku yang ditulis dipengaruhi oleh rasa kebangsaan dan intelek penulis itu. Pengarang-pengarang dari satu bangsa mengarang dari sudut pandangan daerahnya masing-masing. Hanya sedikit buku yang menceritakan secara benar-benar jujur. Semua buku ini dipengaruhi oleh pandangan-pandangan dari para pengarangnya. Kebanyakan pengarang mempunyai kecenderungan masing-masing, tetapi tidaklah demikian dengan Alkitab.

 Walaupun Alkitab seluruhnya ditulis oleh orang-orang Yahudi, dan walaupun hampir semuanya membicarakan sejarah bangsa Yahudi, namun mereka tetap tidak menutupi keburukan bangsa Israel. Tanpa menghiraukan prasangka rasial/perkauman dan nasionalisasi yang sangat kuat, mereka langsung menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.

 Israel diperlihatkan sebagai satu bangsa yang sombong, mementingkan diri sendiri, dan penuh dengan dosa. Pahlawan-pahlawan bangsa Israel digambarkan, baik dalam kegagalan-kegagalan mahupun dalam kemenangan-kemenangan mereka. Kelemahan bangsa Yahudi diterangkan dengan jelas seperti juga keberhasilan mereka. Tidak ada sesuatu yang disembunyikan, tidak ada kebenaran yang dibuat-buat, sekalipun ditulis oleh manusia, kita memiliki hak untuk mengharapkan bahawa apa yang ditulis itu benar. Meskipun di dalam kisah menyedihkan mengenai peristiwa kriminal yang terbesar dalam sejarah, iaitu penyaliban Anak Tuhan yang tak berdosa, para penulis Yahudi tidak memperkecil kesalahan bangsanya. Apakah jawaban untuk fenomena kesusasteraan seperti itu? • Ajaran-ajaran Alkitab mengenai sifat Tuhan hanya dapat kita ketahui melalui penyataan Tuhan. Dalam Alkitab, tabir kekekalan disingkapkan dan kita diperbolehkan memandang pribadi Tuhan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Tuhan diperlihatkan sebagai suatu kebesaran yang tidak dapat diukur. Hikmat-Nya tak dapat diselidiki, dan jalan jalan-Nya tidak dapat diraba. Kuasa-Nya di luar pengertian kita. Dan di tengah-tengah alam semesta yang mahaluas dan yang tak terukur ini, Tuhanah yang memerintah. Dari rumput yang paling kecil sampai kepada bima sakti yang paling besar, semua tunduk pada kehendak-Nya.

Namun di balik semua kebesaran-Nya itu, Tuhan sangat memperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia. Tuhan mencatat setiap burung gereja yang jatuh. Tuhan juga mengetahui banyaknya rambut yang tumbuh di kepala kita. Tuhan menyatakan bahawa segala sesuatu akan bekerja sama demi kebaikan anak-anak-Nya. Suatu paradoks yang mengherankan. Tuhan lebih besar daripada alam semesta yang menakjubkan ini, sekalipun demikian, Ia tetap menilik makhluk ciptaan-Nya yang paling kecil.

Bersikap jujurlah terhadap saya. Dapatkah akal budi manusia menciptakan ajaran-ajaran seperti ini? Anda dapat membandingkan alasan-alasan para penyembah berhala dalam menghormati allah mereka. Anda mahu tak mau melihat bahawa allah mereka merupakan hasil dari pikiran mereka sendiri. Atau, selidikilah perpustakaan tentang bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Asyur, Babel, Romawi. Tuhan mereka hanyalah manusia-manusia biasa yang dianggap mulia. Anda boleh menyelidiki sampai akhir jaman, namun Anda tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang dapat dibandingkan dengan gambaran yang mahamulia dari Tuhan seperti yang kita temukan dalam Kitab Suci. Mengapa? Satu-satunya jawaban yang masuk akal ialah bahawa Tuhan telah menyatakan diri-Nya melalui Kitab yang tidak ada bandingannya ini.

 Ajaran-ajaran Alkitab tentang manusia juga sangatlah berbeda dengan buku-buku karangan manusia. Bila manusia menulis tentang manusia, mereka dengan bangga memuji hasil yang telah mereka capai dan memuji watak mereka sendiri. Gambaran manusia tentang kemanusiaan menunjukkan perkembangan peradaban secara lambat dari kebiadaban sampai memiliki suatu kebudayaan, dari bodoh menjadi pintar. Kita percaya bahawa kemajuan peradaban terletak pada pendidikan. Bukannya maju, peradaban manusia malahan menjadi mundur, berkembang semakin buruk dan ditakdirkan untuk mengalami hukuman yang mengerikan. Harapan umat manusia bukanlah tergantung pada kecekapan manusia sendiri, tetapi memerlukan ikut campur Tuhan. Semua ajaran ini, yang akan segera Anda baca, sangat berbeza dengan fikiran manusia, dan sangat merendahkan kodrat manusia. Oleh kerana itu, kita tahu bahawa Alkitab bukan berasal dari manusia.

Bukannya maju, peradaban manusia malahan menjadi mundur, berkembang semakin buruk dan ditakdirkan untuk mengalami hukuman yang mengerikan. Harapan umat manusia bukanlah tergantung pada kecakapan manusia sendiri, tetapi memerlukan ikut campur Tuhan. Semua ajaran ini, yang akan segera Anda baca, sangat berbeza dengan pikiran manusia, dan sangat merendahkan kodrat manusia. Oleh kerana itu, kita tahu bahawa Alkitab bukan berasal dari manusia.

 Ajaran-ajaran yang terdapat pada Alkitab berbeza dengan buku-buku lain. Dosa dilihat dari sudut pandangan Tuhan. Keselamatan diberikan bukan kerana pahala manusia melainkan berdasarkan karunia Tuhan yang ajaib. Maka itu, keunikan ajaran-ajaran Alkitab ini gah membuktikan keunikan sumbernya.

 

5. Daya Tarikan yang Abadi

Ini ada sebuah Kitab yang sangat kuno, yang tak pernah menjadi usang. Tahun demi tahun, abad demi abad, Kitab ini tetap relevan untuk digunakan. Dari generasi ke generasi Kitab ini meninggalkan kesan yang tidak dapat dilupakan. Secara teratur Kitab ini memenuhi keperluan hati manusia. Sekarang jujurlah terhadap saya. Tentu saja harus ada penyebabnya mengapa Kitab ini mempunyai vitalitas yang luar biasa seperti itu.

Cerita Alkitab memperlihatkan bahawa manusia dari pelbagai usia telah menemukan jawapan untuk persoalan kehidupan mereka dalam halaman-halaman Kitab ini. Baik para raja maupun rakyat jelata, para martir maupun utusan-utusan Injil, orang-orang kudus dan orang-orang berdosa, telah mengalami bahawa Alkitab itu berkuasa. Dan walaupun kelihatannya aneh, namun kemampuan Kitab itu dalam memberi ilham dan dorongan, sampai hari ini tidak pernah berkurang. Daya tariknya semakin lebih besar daripada sebelumnya. Inilah Kitab yang sudah ada dari masa lalu, namun tetap baru untuk masa depan.

 Kitab ini disenangi oleh semua kelompok usia. Misalnya, cerita-cerita Alkitab sangat disukai anak-anak, walaupun Kitab ini bukan untuk anak-anak. Dari abad ke abad, para pemuda telah menemukan bahwa prinsip-prinsip Kitab Suci memperkuat kehidupan mereka, akan tetapi Alkitab bukan hanya ditujukan bagi para pemuda. Alkitab memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi orang dewasa, dan hasilnya tidak pernah mengecewakan. Dan bila hari tua tiba, maka firman Tuhan merupakan bantal-bantal penghiburan dan pemuas hati bagi pikiran yang risau dan hati yang kusut.

 Semua bangsa juga menerima Alkitab dalam kehidupan mereka secara wajar. Orang-orang Timur memegang Kitab Suci erat-erat, seperti benda itu adalah miliknya sendiri. Mereka membaca kata-kata yang tertulis dalam Alkitab dan membayangkan dalam pikirannya Kristus yang berkulit kuning dan berwajah orang Timur. Bangsa Afrika membaca Kitab itu dalam bahasanya sendiri dan menganggapnya sangat sesuai dengan keperluannya. Sementara ia memikirkan Kristus, yang terbayang ialah Kristus yang berkulit hitam dengan kedua tangan-Nya yang hitam yang sedang diulurkan. Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih daripada seribu macam bahasa dan dialek, namun Alkitab sesuai secara sempurna. Dalam bahasa mana pun Alkitab merupakan Kitab yang universal. Inilah Kitab untuk seluruh dunia.

 Alkitab juga memiliki kualiti lain, iaitu kesegarannya yang abadi. Maksudnya ialah, betapa seringnya pun kita membacanya, Alkitab tidak pernah membosankan. Tidak diragukan lagi bahawa Kitab ini telah lebih banyak dipelajari, dianalisa, direnungkan daripada buku-buku lain. Namun demikian, tidak pernah kelihatan ada “persamaan”-nya dalam setiap penyelidikan, analisa, dan renungan yang dilakukan. Anda dapat membacanya, mengulanginya, dan masih tetap baru. Mereka yang lebih mengenalnya akan lebih mencintainya. Hal ini tentu tidak berlaku bagi buku-buku lain.

 Alkitab seakan-akan menertawakan norma-norma kesusastraan. Misalnya, norma yang pertama ialah bahawa semua buku tidak akan dapat bertahan terus. Buku-buku diterbitkan, beredar selama beberapa waktu, dan kemudian buku itu mahu tak mahu akan hilang dari peredaran dan dilupakan. Hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi pada Kitab Suci. Setiap tahun Alkitab menjadi semakin hidup, lebih teguh, dan lebih berkuasa dalam kehidupan manusia.

 Norma universal lain ialah bahawa buku-buku kuno tidak dapat diterima lagi dalam jaman modern ini, kecuali tentu saja, untuk bahan koleksi museum. Hal ini mudah dimengerti dan disetujui. Pikiran orang-orang kuno, sekalipun menarik, tidak sesuai lagi untuk kegiatan dunia masa kini. Dunia mereka masih terbatas, filsafat hidup mereka kering, pengetahuan mereka sudah ketinggalan zaman. Tetapi generalisasi ini tidak berlaku bagi Alkitab. Alkitab adalah Kitab yang paling kuno di antara semua buku, namun demikian, Alkitab membangkitkan minat dan menantang pikiran-pikiran modern yang paling tajam.

 Pertimbangkan juga norma yang lain. Buku-buku Yahudi tidak menarik perhatian para pembaca bukan Yahudi. Bangsa Yahudi bukanlah orang yang suka mengarang dan sedikit saja dari kesusasteraan mereka yang masih ada, misalnya dalam Talmud dan Midrash. Tetapi semua ini hampir tidak dikenali oleh orang bukan Yahudi. Namun tidaklah demikian dengan Alkitab. Alkitab seluruhnya ditulis oleh orang Yahudi, daya tarik yang terbesar diserap oleh orang-orang bukan Yahudi. Kita bahkan tidak menganggap Alkitab sebagai Kitab karangan orang Yahudi, tetapi kita menganggapnya benar-benar merupakan milik kita sendiri.

 Norma lain yang dilanggar oleh Kitab Suci menyangkut norma tentang buku yang paling laku, iaitu buku-buku yang paling laris terjual dalam jangka waktu setahun atau lebih. Ada yang dapat bertahan lebih daripada sepuluh tahun. Namun buku-buku itu secara pasti akan lenyap dari peredaran dan akan dilupakan. Alkitab merupakan buku yang paling laku dijual selama berabad-abad, tetapi bukannya musnah, malahan permintaan dari peminatnya makin bertambah banyak. Pada jaman dahulu beribu-ribu penulis dengan tergesa-gesa menyalin dan menyebarluaskan tulisan suci ini. Sekarang penerbit-penerbit besar mencetak berjuta juta Alkitab. Alkitab adalah satu-satunya Kitab yang paling laku sepanjang jaman. Tidak ada buku lain yang dapat mengalahkan kepopulerannya yang abadi.

 Ingatlah juga bahwa Alkitab merupakan sumber ilham yang tak habis-habisnya untuk seni, musik, dan kesusasteraan. Sepanjang zaman, setiap halaman dari Alkitab menarik perhatian besar untuk dijadikan pokok utama oleh para penyair, pengarang, komponis, dan seniman. Namun demikian, sumber tersebut tidak pernah menjadi kering. Dewasa ini lebih banyak buku ditulis tentang Alkitab daripada sebelumnya. Lagu-lagu pujian baru diciptakan. Tajuk rencana ditulis dan khotbah-khotbah disampaikan. Sebuah Kitab yang selalu memberi ilham kepada manusia selama berabad-abad pastilah merupakan Kitab yang luar biasa.

Apa rahsia dari daya tarik yang kekal dari Kitab ini? Hanya ada satu jawapan yang memuaskan. Alkitab tidak dapat disamakan dengan buku-buku lain. Pengarangnya adalah Allah sendiri dan bukan manusia. Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa. Kitab ini tidak tunduk terhadap hukum kemunduran dan kerusakan. Di baliknya ada janji Tuhan bahawa Alkitab tidak akan pernah lenyap.

Tidak ada seorang pun atau kelompok apa pun yang sanggup menulis sebuah buku yangsesuai dipakai dalam segala zaman. Sebuah buku tidak dapat melebihi sumbernya. Hal ini jelas dibuktikan dengan sejumlah besar buku biasa yang lenyap dari peredaran dalam kurunnya waktu. Namun Tuhan tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang seperti kita mengetahui apa yang terjadi pada masa sekarang. Oleh kerana itu, Kitab tua ini yang masih memenuhi keperluan manusia dewasa ini pastilah berasal dari Dia.

 

6 Ketepatan Ilmiahnya

Telah dikatakan bahawa Alkitab bukanlah sebuah buku pelajaran ilmu pengetahuan. Memang ini benar. Alkitab merupakan kisah tentang keselamatan. Sekalipun demikian, kerana Tuhan adalah pengarangnya, jadi bilamana Alkitab menyinggung segi-segi ilmu pengetahuan atau peristiwa-peristiwa sejarah, maka apa yang ditulis pastilah tepat dan benar. Sekali lagi di sini Kitab Suci membuktikan kenyataan itu dengan jelas bahawa Tuhan adalah pengarangnya.

Ilmu bumi menyatakan kepada kita bahwa dunia ini berusia sangat tua. Kenyataan ini sangat sesuai dengan apa yang tertulis pada permulaan kitab Kejadian. Penciptaan bumi adalah “pada mulanya”. Tetapi apa yang tertulis dalam kitab Kejadian memperkuat penemuan-penemuan geologi bahwa Tuhan Yang Mahabesar telah menciptakan segala isi bumi ini.

Para ilmuwan, juga telah memperkuat kebenaran dari semua urutan kejadian penciptaan bumi selama enam hari seperti yang disebutkan dalam kitab Kejadian pasal satu. Bukti-bukti kuat yang menopang hal ini telah ditemukan dan dengan demikian menyokong kejadian-kejadian dalam Alkitab tentang pembagian terang dan gelap, pembahagian lapisan udara, pemisahan antara lautan serta daratan, dan lain-lain. Tentu saja kita mengakui bahawa kejadian-kejadian yang ditulis dalam kitab Kejadian ini ditulis oleh Musa. Tetapi bagaimana ia dapat mengetahui peristiwa yang tak dapat dilihat, namun ajaib ini, secara tepat? Jawaban satu-satunya yang dapat memuaskan kita ialah bahawa Tuhan memimpin dan memberi petunjuk kepada Musa.

Meskipun telah terjadi perdebatan antara evolusi dan wahyu selama bertahun-tahun, namun sekarang banyak orang mengakui bahawa apa yang dinyatakan dalam kitab Kejadian tentang penciptaan pelbagai jenis makhluk hidup itu benar. Musa juga menulis bahawa semua ciptaan harus berkembang biak “menurut jenisnya”. Dewasa ini, kita tahu betul bahawa tumbuh-tumbuhan dan binatang tidak mungkin berkembang biak, kecuali dalam kelompok yang sejenis. Juga tidak ada hal-hal seperti “perubahan sifat-sifat yang dimiliki”. Ditinjau dari sudut penemuan-penemuan terakhir ilmu pengetahuan, apa yang ditulis dalam Kitab Suci mengenai proses penciptaan tak dapat disangkal kebenarannya. Memang ada beberapa pernyataan luar biasa dalam Alkitab, tetapi tidak ada satu pernyataan pun yang perlu diperbaiki kembali, bahkan di bawah penyelidikan ilmu pengetahuan yang termodern pun. Bagaimana Musa dapat mengetahui semua hal ini?

 Menarik untuk dicatat bahawa enam belas unsur yang terdapat dalam susunan tubuh manusia juga terdapat pada debu tanah yang ada di bumi kita ini. Anda ingat bahawa Musa menyatakan bahawa Tuhan mengambil debu tanah dan membentuk manusia.

 Juga, meskipun Alkitab ditulis bukan pada zaman ilmu pengetahuan, di mana manusia mempunyai teori-teori yang salah, tetapi dalam Kitab Suci kita tidak menemukan satu kesalahan pun secara ilmu pengetahuan. Pada zaman Nabi Yesaya, orang-orang percaya bahawa bumi itu berbentuk datar. Tetapi nabi ini menuliskan berdasarkan ilham Allah, menentang kepercayaan umum dan menyatakan bahawa bumi itu berbentuk bola (Yesaya 40:22).

 Nabi Ayub, mungkin merupakan salah satu penulis yang paling tua dalam Kitab Suci yang membuat beberapa pernyataan yang menghairankan bila ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan masa kini. Ia menulis tentang “sumber laut” (Ayub 38:16), yaitu suatu fakta yang ditemukan kemudian. Ia juga membicarakan bahwa “intensiti cahaya dapat diukur dengan intensitas suara” (Ayub 38:7), sesuatu misteri ilmu pengetahuan yang baru diketahui orang belakangan ini. Fakta-fakta ilmu pengetahuan lain, misalnya manfaat dari hujan salji (Ayub 38:22); dan peranan kilat pada waktu hujan juga diajarkan (Ayub 38:25,26). Namun demikian, hanya dengan alat-alat yang termodern kita baru dapat membuktikan kebenaran fakta-fakta itu. Nah, bagaimana Ayub dapat mengetahui semua hal itu, kecuali bila Allah yang memberitahukan rahsia itu kepadanya?

 Para ahli kedokteran belum lama mengetahui pentingnya peredaran darah. Tetapi Anda ingat bahawa Musa telah menulis bahawa “nyawa makhluk ada di dalam darahnya” (Imamat 17:11). Bersamaan dengan hal ini, ada pernyataan dari Rasul Paulus yang mengatakan (Kisah para Rasul 17:26) bahawa golongan-golongan darah yang sama terdapat pada semua bangsa di dunia ini, dan bahawa warna kulit kita tidak mempengaruhi susunan kimia dari darah. Hal ini juga baru akhir-akhir ini diketahui. Yang juga mengherankan ialah pengetahuan Musa tentang prinsip pemeliharaan kesehatan (Imamat 13) dan susunan makanan (Imamat 11).

Berulang kali Kitab Suci menyinggung kejadian-kejadian dalam sejarah. Kejadian-kejadian ini ditulis sebagaimana adanya selama 1.600 tahun lebih. Secara terus-menerus hal-hal ini berhubungan dengan bangsa-bangsa, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka. Sekali lagi, di sini ketepatan tulisan mereka membuktikan bahwa Allah adalah pengarangnya dan pemeliharanya.

 Banyak sekali bahan penyelidikan yang menyangkut ilmu purbakala tersedia bagi mahasiswa sekarang. Penyelidikan yang saksama terhadap bukti-bukti ini memberi kepastian bahawa peradaban yang mula-mula sudah memiliki intelegensi dan kebudayaan yang tinggi. Tentu sahaja, Alkitab menyetujui pernyataan ini, dan mengajarkan bahawa Tuhan menciptakan (Kejadian 1:27, 31) Adam sebagai seorang manusia yang penuh dengan hikmat dan kecakapan. Hal ini sangat bertentangan dengan teori yang mengatakan bahawa manusia berasal dari ciptaan yang tidak beradab yang kemudian secara perlahan-lahan memperoleh kecekapan dan budi pekerti.

 Yang lebih menarik perhatian kita ialah tentang bertambahnya informasi yang ditemukan mengenai air bah yang terjadi pada zaman Nuh. Banyak sekali penemuan ahli purbakala di pelbagai tempat kuno menunjukkan secara jelas tentang perubahan besar dari lautan yang menghancurkan kehidupan, tumpukan tulang belulang manusia, dan binatang dalam keadaan sangat membingungkan, berada dalam lapisan-lapisan lumpur yang tebal. Apalagi kalau bukan air bah yang telah dikatakan dalam kitab Kejadian?

Beberapa waktu yang lalu sekumpulan penyelidikan dikirim ke Kota Ur-Kasdim, suatu tempat yang ditulis dalam kitab Kejadian. Pengamatan ini juga menambah keotentikan cerita Alkitab. Jelaslah bahawa kota itu pernah menjadi salah satu tempat pemujaan berhala, walaupun memiliki kebudayaan yang tinggi. Pada salah satu prasasti diketemukan nama Abraham. (Tapi tidak sama dengan Abraham dari Alkitab.)

 Di Mesir, kita menemukan bahan-bahan bukti mengenai tempat tinggal orang-orang Ibrani. Setidaknya pada salah satu reruntuhan, ada perbezaan bahan bangunan, seperti batu bata yang dibuat dari jerami, batu bata yang dibuat dari tunggul gandum, dan batu bata yang dibuat tanpa jerami (Keluaran 5). Kota Yerikho juga telah digali kembali dan terbukti bahawa tembok pada kota yang termasyhur itu benar-benar runtuh (Yosua 6:20), dan runtuh ke arah luar. Kota itu habis terbakar (Yosua 6:24), dan contoh-contoh dari bahan yang terbakar itu dipamerkan. Menarik juga bahwa salah satu bahagian tembok tidak runtuh (Yosua 2:15, 6:22).

 Waktu tidak berhasil menyebutkan semua peristiwa ini, namun masih ada banyak bukti. Tidak hanya dalam hal yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dan orang-orang yang hidup dalam zaman Perjanjian Lama, tetapi juga sejumlah besar bukti yang menguatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Perjanjian Baru. Di pihak lain, Alkitab tidak pernah kedapatan mengandungi sesuatu hal yang salah. Salah faham dan kekurangan memang ada, tetapi hasilnya selalu merupakan suatu tanda kemenangan bagi Kitab Suci.2 Petrus 3:16 memetik”Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.”

 

7 Nubuatnya yang Digenapi

Tidak ada seorang pun yang berani mengingkari bahawa nubuat merupakan hak Allah sepenuhnya. Tidaklah mungkin bagi siapa pun untuk menyingkap tirai waktu dan mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan. Ada sejumlah orang telah mencubanya, tetapi hasilnya sangat tidak masuk akal. Manusia seakan-akan berdiri di depan tembok kebodohan yang tidak dapat diserang. Manusia bahkan tidak dapat meramalkan setiap peristiwa yang akan terjadi pada jam yang akan datang. Dan hanya orang yang paling bodohlah yang berani menerbitkan sebuah buku mengenai masa depan. Manusia tidak mungkin mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.

 Di pihak lain, Alkitab dengan penuh keberanian dan keyakinan memberikan beribu-ribu nubuat. Tidak secara samar-samar dan umum, tetapi dengan ketepatan yang terinci. Ternyata lebih dari 25 % dari semua bahan yang terdapat dalam Kitab Suci berupa nubuat pada waktu ditulis. Ada beberapa nubuat yang ditulis 1.500 tahun sebelum nubuat itu digenapi, yang lain ada yang 700 sampai 1.000 tahun. Tetapi dalam ratusan kasus, nubuat-nubuat tersebut telah digenapi dengan tepat. Tidakkah hal ini membuktikan dengan pasti bahawa bukan manusia, tetapi Allahlah yang mengarang Kitab ini?

 Sebahagian besar dari isi Alkitab menceritakan nasib bangsa Israel yang berubah-ubah. Dengan sendirinya ada banyak nubuat mengenai mereka. Kepada Abraham (Kisah para Rasul 7:6), bapak leluhur bangsa Israel, diberikan nubuat-nubuat mengenai tempat tinggal bangsa Israel di Mesir. Lamanya mereka tinggal (Kisah para Rasul 7:6) dan cara mereka pergi dari Mesir juga disebutkan (Kejadian 15:13,14). Perlakuan yang kejam orang Mesir terhadap mereka juga dinubuatkan, dan pahala yang akan mereka terima setelah mereka meninggalkan negeri itu. Semua hal ini kini telah menjadi sejarah, tetapi boleh dikatakan, bahawa setiap nubuat yang ada dalam Alkitab itu benar-benar digenapi.

Nubuat-nubuat lain mengenai bangsa Israel juga benar-benar nyata. Pengembaraan mereka yang berat di padang gurun (Kejadian 50:24) dinubuatkan dan juga masuknya mereka (Kejadian 50:24) ke Tanah Perjanjian. Begitu juga dengan berkat-berkat yang mereka terima (Ulangan 28) kerana ketaatan dan hukuman-hukuman yang akan mereka terima karena ketidaktaatan. Nabi-nabi mereka membicarakan tentang penawanan mereka (Ulangan 28:49-62) dan penyebaran mereka (Ulangan 28:63-68) di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Nubuat-nubuat ini, sekarang sudah digenapi dan tidak dapat dijelaskan dengan dasar apa pun, selain bahawa Tuhan sendiri yang memberikannya.

 Nubuat Alkitab membicarakan tentang ramalan-ramalan yang mengerikan terhadap kota-kota besar dan sangat kuat pada puncak kekuasaan mereka. Ketika Babel masih merupakan kota yang terbesar di dunia, sudah dinubuatkan bahawa kota ini akan menjadi hancur sama sekali (Yesaya 47). Begitu pula dengan Niniwe, sebuah kota besar lain, dan merupakan pusat dari suatu kerajaan yang tak terkalahkan. Akhirnya Niniwe (Nahum) harus mengalami kehancuran, rakyatnya terpencar dan tempat di mana kerajaan itu dulu didirikan telah dilupakan orang. Mahasiswa-mahasiswa sejarah sadar akan penggenapan secara tepat tentang nubuat-nubuat.

Nubuat-nubuat lain termasuk Kerajaan Tirus (Yehezkiel 26-28) dan Sidon (Yehezkiel 28:20-24). Kedua kerajaan ini dinubuatkan akan mengalami kehancuran, tetapi Kerajaan Tirus akan sama sekali dilupakan orang. Kita tahu bahawa Sidon yang modern masih ada sampai sekarang, tetapi kita sama sekali tidak sanggup menentukan lokasi Kerajaan Tirus. Hal yang lebih menarik perhatian kita ialah nubuat-nubuat tentang nasib bangsa-bangsa. Mesir (Yehezkiel 29-32), yang ada waktu itu merupakan kerajaan yang megah di sepanjang Sungai Nil, dinubuatkan akan mengalami penghinaan dan penurunan derajat pada abad-abad mendatang. Edom (Yehezkiel 25:12-14), Kerajaan Israel bahagian Timur juga dinubuatkan akan mengalami kehancuran. Memang sangatlah sulit untuk mendapatkan kembali bekas-bekas kota-kota Kerajaan Edom, yang dahulu makmur itu.

 Nubuat-nubuat Alkitab yang lain membicarakan tentang kerajaan baru yang akan bermunculan di dunia. Sementara Daniel berada di Kerajaan Babel, ia diberi karunia untuk dapat melihat kemunduran kerajaan yang hebat itu (Daniel 5:24-28). Pemerintah-pemerintah baru akan bermunculan dan berjatuhan sepanjang abad. Ciri-ciri mereka juga dijelaskan. Kebanyakan telah terjadi di masa lalu. Namun demikian, kuasa dari nubuat-nubuat ini dan penggenapannya cukup meyakinkan, bahkan untuk hal-hal yang paling meragukan sekalipun.

Bahagian-bahagian lain dari Alkitab berbicara tentang ciri-ciri dari zaman di mana kita hidup. zaman gerejani merupakan salah satu di antaranya, sementara khabar Injil diberitakan, tidak semua orang mau menerimanya (Matius 13:18-23). Israel (Matius 13:44) merupakan harta yang terpendam dan jemaat yang benar (Matius 13:45,46) bertumbuh seperti sebutir mutiara yang sangat berharga. Pada zaman -zaman tertentu, kehidupan beragama, dinubuatkan akan mencapai puncaknya pada suatu zaman ketika gereja-gereja (Wahyu 3:14-19) akan diberkati dengan banyak harta benda, tapi Kristus dikesampingkan. Ciri-ciri yang dilukiskan secara terinci oleh nubuat-nubuat ini dapat dilihat dengan jelas di sekeliling kita dewasa ini.

 Tentu sahaja demonstrasi terbesar dari nubuatan dan penggenapannya dalam Alkitab, ditemukan dalam banyak nubuat yang secara terinci dipusatkan dalam pribadi dan karya Tuhan Yesus Kristus. Sejak halaman pertama (Kejadian 3:15) Alkitab, nubuat-nubuat itu sudah mulai diungkapkan. Dua peristiwa tentang kedatangan Kristus sudah dinubuatkan, pertama tentang kedatangan-Nya dalam kehinaan dan kedatangan-Nya yang kedua kalinya dengan penuh kuasa.

 Lampu nubuat bersinar terang lagi ketika Juruselamat yang dijanjikan akan datang dari keturunan Abraham (Galatia 3:16), dan dari keturunan suku Yehuda (Kejadian 49:10). Selanjutnya, tempat kelahiran-Nya juga disebutkan, iaitu Kota Betlehem (Mikha 5:1) di Tanah Yudea. Perhatikanlah bahawa (Yesaya 40:3) waktu kedatangan Juruselamat pertama kali telah diberitakan ratusan tahun yang lalu sebelum kedatangan-Nya. Bagi barangsiapa yang menyangsikan kebenaran dari kuasa nubuat yang adikodrati ini, biarlah ia berusaha untuk menirunya dengan meramalkan bangsa, waktu, tempat, dan sifat-sifat seseorang yang akan dilahirkan lima ratus tahun lagi atau lima tahun lagi.

Tetapi bukan itu saja yang dinubuatkan mengenai kedatangan Yesus Kristus. Penderitaan (Yesaya 53) yang harus diterima-Nya diterangkan dengan terinci. Meskipun Ia Anak Tuhan, tetapi bangsa Israel tidak melihat adanya kemuliaan di dalam diri-Nya; Ia dihina dan ditolak. Ia menjadi seorang manusia yang harus merasakan segala penderitaan dan kepedihan. Malahan penolakan ini mencapai puncaknya (Mazmur 22) dalam suatu cara kematian yang kejam. Setelah Ia dikhianati (Zakharia 11:13) oleh salah seorang murid-Nya seharga 30 uang perak, Ia kemudian dibawa seperti seekor domba yang akan disembelih untuk diadili, dan akhirnya dipermalukan, direndahkan, dan disalibkan. Dalam kematian ini tubuh-Nya ditikam (Zakharia 12:10), namun tidak ada satu tulang pun yang patah (Mazmur 34:21), diberi minum empedu dan air cuka, diejek oleh musuh-musuh-Nya, dan Ia akan menjadi Pengantara bagi orang-orang berdosa.

 Seseorang telah mengorbankan banyak waktu untuk menyelidiki secara matematis tentang kemungkinan bahawa nubuat-nubuat ini terjadi hanya secara kebetulan saja. Tidak ada kemungkinan untuk itu. Bukankah Anda benar-benar telah melihat bukti-bukti yang sama sekali tidak dapat disangkal yang diberikan oleh nubuat yang telah digenapi itu? Hanya Tuhan sendiri yang sanggup menubuatkan apa yang terjadi di masa depan. Oleh karena itu, tanda-tanda ini menjadi bukti yang nyata bahawa Kitab Suci itu adalah firman Tuhan yang ditulis berdasarkan ilham Roh Kudus dan sempurna.

 

8. Pemeliharaanya yang Ajaib

 Suatu kenyataan bahawa kita sekarang masih memiliki Alkitab adalah suatu keajaiban yang luar biasa. Bila kita perhatikan sejarahnya yang penuh dengan perlawanan dan penganiayaan sepanjang abad, kita merasa hairan mengapa Alkitab masih tetap ada sampai sekarang. Bukan hanya orang-orang jahat yang mengkritik Alkitab, tetapi Kitab ini sangat dibenci oleh Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan. Namun demikian selidikilah Kitab itu sekarang. Jelaslah bahwa Alkitab adalah Kitab yang terbesar di dunia pada masa ini.

 Sejarah menceritakan kepada kita bahawa selama berabad-abad kebencian manusia terhadap Kitab ini sangat kuat, kejam, dan mengerikan. Setiap usaha yang memungkinkan telah dilakukan untuk melupakannya. Kitab ini merupakan satu-satunya buku di antara semua buku di dunia di mana manusia memutuskan untuk menghancurkannya sama sekali. Setiap cara penghancuran yang dapat dipergunakan oleh kebencian manusia dipakai untuk melawan Kitab Suci. Namun demikian dalam menghadapi aniaya yang tak ada bandingannya ini, ternyata Alkitab tetap ada seperti sebelumnya.

Kita ingat bahawa tidak ada pasukan militan yang pernah mempertahankan Alkitab, juga tidak ada bangsa yang berperang dengan musuhnya untuk membela Alkitab. Malahan pernah terjadi kelihatannya hampir semua orang bijaksana, orang-orang hebat dan berkuasa di dunia cuba untuk memusnahkannya. Banyak kota pada zaman purbakala pernah diterangi oleh api unggun yang menyala dari Kitab Suci yang sedang dibakar. Dan selama berabad-abad, orang dianggap melakukan perbuatan kriminal bila kedapatan membacanya. Salah seorang Kaisar Roma, Diocletian, menghabiskan sebagian hidupnya untuk memusnahkan Kitab ini. Dan begitu banyak Alkitab yang dimusnahkannya dan begitu banyak orang Kristen yang dihukum mati sehingga ia memerintahkan untuk mencetak medali-medali yang memproklamasikan bahawa agama Kristen telah mati.

 Kebencian Iblislah yang berdiri di belakang semua perlawanan manusia itu. Iblis mempunyai rencana jahat untuk menjatuhkan Alkitab. Rencananya yang jahat ialah pemusnahan Kitab Suci sama sekali. Tetapi terhadap musuh seperti ini, Tuhan Yang Mahabesar menjanjikan bahawa “perkataan-Ku tidak akan berlalu”. Inilah jawaban terhadap terpeliharanya Alkitab.

Renungkanlah rintangan-rintangan yang harus diatasi Alkitab untuk tetap bisa bertahan. Ada sejumlah buku tak berharga yang harus dikeluarkan dari dalam daftar buku-buku suci yang diakui gereja. Banyak buku lain yang ingin dimasukkan ke dalam Alkitab. Ada yang merupakan kebenaran sejarah. Ada yang ditinjau dari sudut moral sangat baik. Tetapi karena buku-buku itu ditulis tidak dengan ilham Roh Kudus, maka tangan Tuhan Yang Mahakuasa menolak kehadiran buku-buku itu dalam Alkitab dan Tuhan tetap memelihara kesucian firman-Nya.

Pada zaman dulu Allah menjatuhkan hukuman terhadap bangsa Yahudi dalam bentuk kalah perang dan penawanan. Sebagai akibat dari dosa mereka, mereka diperbudak bangsa lain dan naskah-naskah Alkitab yang berharga mungkin akan hilang. Kemudian terjadilah sebuah krisis lain, setelah kematian Kristus, Kota Yerusalem diratakan dengan tanah dan semua harta bendanya habis terbakar. Namun demikian Kitab Suci tetap dilindungi oleh Tangan Tuhan Yang Mahakuasa.

Setelah penghancuran Kota Yerusalem datanglah penganiayaan oleh bangsa Romawi. Diikuti dengan Abad Kegelapan di mana Alkitab sudah ada dalam bentuk satu kitab, tetapi Kitab ini disimpan dalam gereja-gereja dan biara-biara abad pertengahan yang pengap dan gelap. Peradaban menjadi mundur dan tidak salah lagi ini disebabkan oleh tidak beredarnya Alkitab. Namun kemudian pahlawan-pahlawan Reformasi bermunculan, dan yang pertama-tama mereka bebaskan ialah firman Tuhan. Mesin cetak ditemukan, mulailah orang-orang memperbaiki dan mencetak Kitab dari segala kitab itu bagi semua bangsa yang ada di dunia.

Tetapi penyerangan berlangsung terus, dan kali ini berasal dari dalam. Timbullah musuh-musuh baru yang menyatakan bahawa Alkitab adalah buku yang tidak berharga. Dengan menggunakan teknik-teknik baru dari kritikan yang merusak, mereka mencoba merusak kepercayaan orang akan ilham dan keaslian dari Kitab Suci. Mereka secara salah menyatakan bahawa Alkitab dibuat berdasarkan mitos, tidak tepat dalam catatan sejarah, dan kebenarannya tidak berharga.

Tetapi, para pahlawan modern bangkit untuk mempertahankan Kitab ini. Berkat penyelidikan tanpa mengenal lelah dari orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya, mereka dapat membuktikan bahawa Alkitab dapat dipercaya dan benar. Para ahli purbakala yang telah menggali reruntuhan kuno, menguatkan pernyataan ini. Berulang kali Kitab ini berhasil dipertahankan!

Seorang pengarang menulisnya begini: Misalnya ada seseorang yang telah hidup di dunia ini sampai hampir 1.900 tahun lamanya. Mungkin manusia ini telah sering dibenamkan ke dalam lautan, tetapi tak dapat tenggelam. Mungkin manusia ini telah sering dihadapkan dengan binatang-binatang buas, tetapi mereka sama sekali tidak mampu memakannya. Bayangkan bahawa sering orang berusaha membunuhnya dengan memberi minuman racun, namun ia tidak terpengaruh olehnya.

 Lebih daripada itu, orang ini juga sering diikat dengan rantai besi dan dikunci dalam penjara di bawah tanah, namun demikian ia selalu sanggup melepaskan rantai-rantainya dan lari dari rumah tahanannya. Mungkin berulang kali ia telah digantung sampai musuhnya mengira bahawa ia sudah mati, akan tetapi ketika tubuhnya dilepaskan dari tiang gantungan, ia dapat langsung berdiri dan berjalan kembali seperti tidak ada kejadian apa-apa terhadap dirinya. Beratus-ratus kali dia dibakar pada tiang pembakaran sampai seakan-akan ia telah hancur dimakan api dan secepat api itu padam, ia akan melompat keluar dari abu dalam keadaan sesihat dan sekuat sebelumnya.

Orang semacam itu adalah manusia luar biasa, suatu keajaiban dari segala keajaiban, merupakan keajaiban sepanjang abad. Akan tetapi inilah bagaimana kita seharusnya menghormati Alkitab. Itulah yang telah dialami oleh Alkitab. Alkitab telah dibakar, disobek, dibelenggu, dilempar ke dalam laut, dibenci . . . namun Alkitab tidak pernah musnah. Tentu saja untuk suatu sejarah keajaiban seperti ini hanya ada satu penjelasan. Kitab ini adalah firman Tuhan yang hidup.

 Riwayat terpeliharanya Kitab itu berlangsung terus sampai hari ini. Alkitab tetap merupakan Kitab yang paling laku di masa sekarang. Kitab ini telah dicetak ke dalam lebih dari seribu macam bahasa, dan ratusan penerjemah pada saat ini sibuk berusaha menerjemahkannya ke dalam lebih banyak bahasa lagi. Sejumlah besar Lembaga Alkitab sibuk mencetak berjuta-juta buku untuk memenuhi permintaan yang luar biasa banyaknya, tetapi masih belum mencukupi. Nah jawaban kita atas kepopuleran ini sekalipun ada banyak kebencian dan aniaya yang tak ada bandingannya? Tuhan sendirilah yang telah menentukan bahawa semua umat manusia di dunia harus sudah mendengar kisah tentang Anak-Nya yang dikasihi-Nya.

 

9. Kuasanya yang Mengubahkan

 Mungkinkah kuasanya begitu hebat? Itulah masalahnya. Betulkah Alkitab dapat mengubah kehidupan kita? Kitab ini dinamakan “Buku Baik”, tetapi apakah Kitab ini mempunyai kuasa untuk mengubah manusia yang jahat menjadi orang baik? Dapatkah Alkitab melepaskan mereka dari belenggu dosa dan mengubah mereka menjadi warga negara yang terhormat dan benar? Jika dapat, maka Alkitab adalah Kitab yang sungguh berbeda dibandingkan dengan buku-buku yang lain.

 Percayalah, tidaklah berlebih-lebihan bila kita mengatakan bahwa berjuta juta mujizat telah terjadi dalam kehidupan manusia, hanya dengan membaca Alkitab dengan hati yang terbuka. Alkitab memiliki kuasa untuk mencapai lapisan yang paling bawah dalam masyarakat dan mengubah mereka yang hidup sebagai pembunuh, pemeras, tidak bermoral, dan pelacur menjadi manusia yang suci, jujur, dan terhormat. Orang yang pengecut berubah menjadi pahlawan. Yang lemah mendapatkan kekuatan. Orang yang suka berbuat jahat menjadi orang yang suka berbuat baik.

-Semua itu disebabkan oleh kuasa dari Kitab ini. Kuasa ini tidak hanya dinyatakan di antara orang yang tersesat dan dalam kesulitan. Yang benar ialah bahawa di dalam dunia ini, setiap orang perlu keselamatan. Jadi, firman Tuhan itu dapat masuk ke dalam hati orang kaya, orang terhormat, orang yang berpendidikan, dan yang bermoral. Dan apa tujuannya? Kepada orang-orang yang dinamakan “orang-orang baik” ini, Kitab Suci memberikan suatu perubahan yang sama. Dengan Alkitab orang memperoleh pengampunan dosa, menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri, rencana hidup yang benar, menjalani hidup yang saleh, mengasihi orang lain, hidup serupa dengan Kristus, hidup berkenan kepada Tuhan, dan menerima kehidupan yang kekal. “Orang-orang baik” seperti ini menjadi anak-anak Tuhan.

 Buku-buku lain tidaklah demikian. Pernahkah Anda mendengar seseorang yang disebut sebagai sampah masyarakat, pemabuk, memalukan keluarganya, dan pengacau sebelum ia mulai mempelajari buku matematika? Pernahkah Anda mendengar suatu kesaksian yang mengatakan bahawa sekarang orang yang memberi kesaksian itu merasa bahagia sepanjang hari, dan jiwanya penuh dengan damai sejahtera serta sukacita sejak ia mempelajari sebuah buku tertentu tentang ilmu bumi? Namun demikian, ribuan orang mengatakan bahawa kebahagiaan yang baru mereka temukan itu berasal dari membaca Kitab yang ajaib ini.

Kuasa Kitab ini juga universal. Kitab ini telah menyeberangi banyak lautan dan masuk ke setiap negara di mana manusia hidup. Halangan-halangan suku bangsa dan bahasa yang berlainan itu tidak menjadi persoalan. Baik bagi orang berkulit merah maupun orang berkulit kuning, bagi yang berkulit hitam mahupun yang berkulit putih, cerita tentang perubahan melalui kuasa Kitab Suci tetap sama. Bilamana orang Timur mendengarkan kisah dari Kitab itu, dan menerima Kristus ke dalam hati mereka, maka mereka berbuat hal yang sama seperti yang dilakukan orang-orang Kristen di tempat-tempat lain. Mereka meninggalkan dosa-dosa mereka dan mereka mulai menjalani kehidupan yang benar. Dan bila Anda berkhotbah kepada bangsa Afrika yang masih biadab dan tanpa busana, yang tinggal di pedalaman Afrika, tanggapan mereka tetap sama. Mereka berhenti melakukan praktek-praktek kejahatan mereka, mereka mulai belajar untuk mandi, mulai memakai pakaian, dan melakukan hal-hal yang baik. Alkitab mempunyai kuasa yang sama di negara manapun juga.

 Ke mana sahaja Kitab itu disebarkan, di situ terjadi kemajuan hidup secara rohani. Alkitab telah membebaskan lebih banyak orang-orang bukan Kristen sehingga menjadi orang yang mengenal Tuhan daripada kekuatan-kekuatan lain di dunia ini. Berilah lingkaran pada bangsa-bangsa yang sudah memiliki Alkitab, maka Anda akan mendapatkan pembagian antara orang biadab dengan orang beradab, kaya dan miskin, antara orang yang mementingkan diri sendiri dengan orang yang tidak mementingkan diri sendiri, antara penindasan dengan kebebasan, antara hidup dengan bayangan kematian. Tetaplah bersikap jujur, dapatkah kitab biasa yang dikarang seorang manusia melakukan semua ini?

Di mana berita Injil disebarkan, di situ selalu didirikan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Bilamana suatu bangsa telah menerima kebenaran Kitab Suci, bangsa itu akan membangun rumah sakit untuk perawatan orang sakit dan membangun rumah penampungan bagi mereka yang menderita. Rumah-rumah menjadi lebih baik, anak-anak menjadi lebih bahagia, dan masyarakat menjadi lebih sihat kerana pengaruh Alkitab.

 Izinkan saya juga membicarakan tentang para utusan Injil. Kuasa apakah yang telah memanggil orang-orang ini dari rumah mereka, memberkati mereka dengan sifat tidak mementingkan diri sendiri, kemuliaan, dan keberanian, serta mengutus mereka sampai ke ujung bumi untuk memberitakan Injil Kristus? Mengapa? Hal ini tidak lain kerana kuasa dari Kitab ini. Melalui ilham dari suara Tuhan yang berbicara dari setiap halaman dalam Kitab Suci, puluhan ribu pemuda dan pemudi yang terbaik meninggalkan rumah dan negaranya, untuk memberitakan kasih Tuhan yang tidak terukur dalamnya kepada dunia yang sesat dan berdosa ini.

 Kita sering mendengar cerita-cerita mengharukan yang menceritakan tentang kuasa pembaruan dari firman Tuhan yang terjadi di dalam kehidupan seseorang. Halaman-halaman sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh dari kuasa Alkitab yang memberi keberanian, ilham, dan tentangan. Cuba renungkan, bila Anda merupakan salah satu dari para pahlawan di jaman Romawi kuno, yang dengan rela menjadi martir/syahid daripada mengkhianati Tuhan mereka. Nisan dari kuburan mereka itu penuh dengan kutipan-kutipan ayat-ayat dari Kitab Suci yang menunjukkan sumber keberanian mereka.

Kelompok lain dari orang-orang yang berjasa yang sangat mengasihi Alkitab lebih daripada kehidupan mereka sendiri, adalah Bapa-Bapa Gereja yang mula-mula. Mereka itu adalah Polycarpus dan Papias; Irenaeus dan Clement; Justin Martyr dan Tertullian; Ignatius dan Origen; Athenasius dan Chrysostom. Semua orang ini termasuk orang-orang yang luar biasa, semuanya dipenuhi dengan kasih yang hebat dan tak kunjung padam terhadap firman Allah. Hati Anda akan merasa terharu bila Anda membaca riwayat hidup mereka. (Carilah keterangan tentang mereka di perpustakaan.)

Dari abad ke abad ceritanya selalu sama. Orang-orang besar, orang-orang baik, bangsawan, dan bijaksana, berpihak kepada Kitab Suci. Apa yang telah menarik mereka? Apa yang menyebabkan mereka mengasihi firman Tuhan lebih daripada kehidupan mereka sendiri? Hanya ada satu jawaban. Hati mereka telah membenarkan bahawa Kitab ini membuktikan dan benar-benar merupakan firman Allah yang hidup!

Ada banyak tokoh lain dan masing-masing mempunyai hak untuk mendapat tempat di surga. Mereka ini adalah Augustine dan Jerome. John Hus dan Savonarola, yang membayar kepercayaan mereka dengan nyawa mereka. Selanjutnya di dalam kurunnya waktu, selidikilah kehidupan Martin Luther, John Calvin, keluarga Wesley, John Knox dari Skotlandia, Tyndall dan Wycliffe, Tuhan memberkati mereka! Semua orang ini adalah pencinta Kristus dan semuanya telah diubah oleh Kitab itu. (Carilah keterangan tentang mereka dalam ensiklopedi.)

 Dan di zaman sekarang: Spurgeon, Scofield, Torrey, Sunday, Moody, Judson, Taylor. Dan di antara orang-orang yang “menanggung sengsara” ialah Jerry McCauley, Sam Hadley, Harry Munroe, Mel Trotter; masing-masing dengan cerita-cerita yang menghairankan mengenai kasih karunia Tuhan yang mengubahkan kehidupan mereka. Sungguh suatu perubahan yang menghairankan! Sungguh sebuah Kitab luar biasa yang dapat membuahkan perubahan-perubahan seperti itu!

 

10. Isinya yang Berpusatkan kepada Kristus

Sekarang kita sampai pada bukti yang terpenting dan meyakinkan bahawa sebenarnya Allah adalah Pengarang dari Kitab ini. Kebanyakan orang mengetahui bahawa Alkitab membicarakan secara mendalam tentang gambaran dan pekerjaan seorang Pribadi yang unik tanpa bandingannya, iaitu Tuhan Yesus Kristus. Tidaklah mungkin bahawa Ia merupakan hasil pikiran manusia karma Ia jauh lebih baik daripada semua umat manusia. Kehidupan-Nya tidak ada bandingannya dalam sejarah dunia. Belum pernah ada seorang manusia pun yang berbicara seperti Dia. Juga tidak ada seorang pun yang pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang hebat seperti itu. Ia. berbeza dengan siapa pun juga. Ia adalah Seorang Anak Manusia . . . Ia adalah Kristus yang berasal dari Tuhan.

 Dan Alkitab adalah “Kitab-Nya”. Dari halaman pertama kitab Kejadian sampai halaman terakhir kitab Wahyu, Alkitab menceritakan tentang kehidupan-Nya, pribadi-Nya, perbuatan-Nya, dan nasib-Nya. Setiap halaman dari Alkitab membicarakan Dia. Ia adalah Dia yang telah mempersatukan Kitab itu. Seseorang berkata dengan bijak bahawa jika Anda kehilangan gambaran Kristus pada setiap halaman dari Kitab Suci, itu bererti Anda tidak tahu untuk maksud apa Kitab itu ditulis. Kristus dan Alkitab mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Kerana Ia adalah benar-benar Kristus yang ditulis dalam Alkitab, dan Alkitab selama-lamanya merupakan Kitab mengenai Kristus. Ia adalah Firman Tuhan yang hidup dan Alkitab adalah firman-yang tertulis.

 Buku-buku karangan manusia menceritakan kehidupan dan perbuatan orang lain. Buku-buku lain menceritakan pribadi pribadi khayalan. Namun demikian, semua pribadi ini timbul hanya sampai pada batas pikiran manusia. Kesusastraan tidak dapat menjadi lebih tinggi daripada sumbernya. Tetapi Kristus itu lebih tinggi daripada siapapun juga. Tidak seorang pun dalam sejarah atau kesusastraan yang setingkat dengan Dia. Seseorang pernah berkata, “Jika Yesus Kristus semata-mata merupakan hasil imajinasi dari seseorang, maka seharusnya kita bertekuk lutut dan menyembah orang itu, karena ia sendirilah yang akan menjadi seorang terbesar yang dapat melakukan mujizat di dunia ini; kerana itu, diperlukan seorang sehebat Yesus untuk meniru perbuatan Yesus.”

 Jadi, Kitab ini di mana Tokoh utamanya berkedudukan jauh lebih tinggi daripada semua manusia, tidak dapat dijelaskan secara hukum alam. Oleh kerana itu, Ia lebih tinggi daripada sekadar manusia, dan Alkitab adalah Kitab-Nya. Ia membuktikan kebenaran tentang Alkitab, dan Alkitab membuktikan kebenaran tentang Dia.

Kristus juga merupakan tema utama tentang nubuat Alkitab. Sementara para penulis Alkitab diperbolehkan membuka tabir waktu dan melihat ke masa depan, mereka melihat bahawa kejadian-kejadian di masa yang akan datang itu semuanya berpusatkan kepada Kristus. Dan itulah yang mereka tuliskan. Musa (Ulangan 18:15-19) melihat peristiwa kematian-Nya maupun kenaikan-Nya ke surga. Daud (Mazmur 22) menulis mengenai kesengsaraan-Nya yang mengerikan di atas kayu salib, akan tetapi ia juga melihat bahawa pada suatu hari semua umat manusia akan berbalik mengikut Dia.

 Yesaya (Yesaya 53), yang menulis sekitar tahun 700 s.M., dengan air mata yang bercucuran menyaksikan penyaliban Kristus di Golgota dari dekat sekali. Zakharia (Zakharia 14) kebanyakan menceritakan tentang berkat-berkat yang dicurahkan kepada bangsa Israel dan berkat-berkat yang diterima bangsa-bangsa lain di dunia, melalui bangsa ini pada masa kerajaan seribu tahun. Penulis Perjanjian Lama yang lain menulis tentang Dia, menambahkan sedikit di sana sini, sehingga gambaran nubuat menjadi sempurna.

 Kemudian tibalah masa yang tenang selama 400 tahun sebelum masa Perjanjian Baru. Tapi jangan keliru bahawa kedua kitab Perjanjian itu menjadi satu Kitab, kerana Kristus dalam Perjanjian Lama adalah sama dengan Kristus dalam Perjanjian Baru. Oleh karena apa yang ditulis oleh Musa, Daud, Yesaya, dan Zakharia telah digenapi dalam peristiwa-peristiwa sekitar kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Perjanjian Lama merupakan persiapan, sedangkan Perjanjian Baru memperlihatkan perwujudannya. Kebenaran yang terkandung dalam kedua kitab Perjanjian itu saling berpautan, bersatu dan progresif, karena Kristus adalah satu-satunya Pokok Utamanya.

Kitab suci yang lain dari bangsa purbakala berisi tentang ajaran moral dan kebijaksanaan, di antaranya ada yang berharga dan patut dipuji. Kitab suci ini menceritakan tentang kehidupan orang-orang yang hidup dalam kebajikan dan kedermawanan. Beberapa di antara mereka bahkan mati sebagai seorang martir. Tetapi tidak ada satu buku pun, selain Alkitab yang menceritakan tentang Seseorang yang mati dan bangkit kembali. Dalam hal kebangkitan Yesus Kristus, Alkitab berdiri sendiri. Dengan tegas Alkitab menjelaskan bahawa tiga hari setelah kematian-Nya, dengan penuh kemenangan Kristus bangkit kembali dari kubur-Nya. Keajaiban yang tidak ada bandingan ini sudah dinubuatkan dan digenapi pada lembaran-lembaran Alkitab. Lebih lanjut, apa yang dikatakan Alkitab tentang kebangkitan Kristus merupakan fakta yang paling otentik dalam sejarah.

 Alkitab menceritakan tentang pribadi dan pekerjaan Kristus dalam tipe. Sebuah tipe merupakan suatu contoh, suatu gambaran, dan suatu pola. Berulang kali pribadi Kristus, sifat-Nya, kecakapan-Nya diperlihatkan dalam bentuk tipe. Banyak orang dalam Alkitab merupakan tipe dari Kristus. Misalnya, Adam (Roma 5:12-21) adalah tipe dari Kristus dan juga merupakan Bapa dari segala bangsa. Adam merupakan pemimpin bangsa yang lama, sedangkan Kristus adalah pemimpin dari bangsa yang baru.

Ishak (Kejadian 22) dilukiskan sebagai tipe dari Kristus dan memperlihatkan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Tuhan yang telah menebus dosa umat manusia. Daud (II Samuel 7:12-17) ialah tipe yang menekankan pada damai sejahtera yang akan menjadi tanda dari pemerintahan Kristus.

Objek-objek dalam Alkitab juga merupakan tipe-tipe. Perahu Nuh adalah suatu bayangan yang lengkap mengenai keselamatan yang kita dapatkan di dalam Kristus. Kemah Suci, tempat beribadah bangsa Israel di padang gurun, hampir merupakan tipe yang sempurna. Juga manna, pukulan pada batu karang, ular tembaga, dan masih banyak lagi. Tidak ada tipe yang lebih jelas yang ditemukan selain daripada Anak Domba Paskah. Semua ini menambah keajaiban tentang Yesus Kristus.

Penyelidikan lain yang menarik adalah mengenai nama-nama yang terdapat dalam Alkitab tentang Kristus. Lebih dari 400 macam nama dan sebutan yang berbeza itu yang diberikan bagi Kristus oleh para penulis yang berbeza-beza. Ia adalah Anak Tuhan dan Anak Manusia. Ia adalah Roti Hidup dan Air Hidup. Ia bukan hanya Bintang Timur yang terang benderang, tetapi Ia juga Matahari Kebenaran. Ia juga adalah Anak Domba Tuhan dan Gembala yang Baik. Nabi Salomo (I Raja-Raja 10:23,24) melukiskan Dia seperti Bunga Bakung di Lembah dan Bunga Mawar dari Sharon. Kekuatan-Nya diperlihatkan sementara Ia dipanggil sebagai Batu Karang sepanjang abad dan Batu Penjuru.

 Bukankah Anda dapat melihat bahawa Alkitab adalah Kitab yang tak ada bandingannya kerana Kristus adalah Pribadi yang tak ada bandingannya. Ia adalah pemenuhannya, pusatnya. Alkitab menceritakan segala sesuatu tentang diri-Nya. Ia merupakan Nyawa dari Kitab itu. Dan Kitab itu merupakan kisah-Nya.Efesus 4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

Suatu Berita Pribadi

Jika Anda bukan seorang Kristen . . . bacalah halaman terakhir ini dengan teliti.

 Tidaklah cukup bahawa Anda telah diyakinkan bahawa Alkitab adalah firman Tuhan. Anda tidak boleh berhenti di sini. Ingatlah, Alkitab merupakan firman Tuhan bagi Anda pribadi. Alkitab mempunyai berita baik yang sangat penting bagi Anda.

 Anda tahu, semua orang pada dasarnya adalah manusia yang berdosa (Roma 3:10-12). Mereka sesat, dan berada di bawah hukuman Allah yang adil. Termasuk Anda juga. Selain itu, upah dosa ialah maut (Roma 6:23), dan maut ini adalah kematian yang kekal.

 Tetapi kemudian, ada khabar baik bagi orang-orang berdosa. Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa (I Timotius 1:15). Ketika Ia disalibkan di Golgota, Ia menanggung segala hukuman itu demi penebusan dosa-dosa kita. Orang berdosa tidak perlu mati (Roma 5:8), jika ia mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya

 Bagaimana Anda dapat mengetahui kesukaan yang terdapat dalam keselamatan? Inilah khabar yang terbesar. Tidak ada yang perlu dibayar, tak ada yang perlu dilakukan. Anda dapat menerima keselamatan yang tak ternilai harganya dan tiada taranya ini sebagai pemberian Tuhan yang cuma-cuma (Efesus 2:8) . . . sekarang ini juga.

 Jika Anda mau menerimanya, berlututlah, pandanglah wajah Tuhan dan katakanlah kepada-Nya bahawa Anda adalah seorang manusia berdosa yang tidak berharga dan tidak berguna yang menuju kepada kebinasaan. Kemudian katakanlah kepada-Nya bahawa Anda sekarang mahu menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi Anda. Katakanlah kepada-Nya bahawa Anda percaya bahawa Kristus adalah Anak Tuhan, Juruselamat Dunia, dan Juruselamat Anda sendiri.

Jika Anda mahu melakukan semua ini dengan sungguh-sungguh, berdasarkan kuasa firman Tuhan yang tidak pernah berubah itu, maka Anda akan diselamatkan (Yohanes 1:12; 3:16; 5:24). Kemudian ikutilah segala perintah Tuhan. Serahkanlah diri Anda untuk dibaptis (Kisah para Rasul 2:41), bergabunglah dengan sebuah gereja (Kisah para Rasul 2:47) yang memuliakan Kristus, hiduplah setiap hari untuk-Nya (Roma 12:1), dan bawalah orang lain supaya datang kepada Dia (Markus 16:15). Dengan demikian kehidupan Anda akan penuh dengan sukacita yang tiada taranya dan penuh dengan kemuliaan.

Semoga terus mencari kebenaran!

<!–[if !vml]–>

<!–[endif]–>

November 21, 2008 Posted by | ALKITAB-KUASA | | Leave a comment